Tidak Menyia-nyiakan Amanah

Al Barra menyuruh kudanya berlari kencang.
Lalu Al Barra berlari mengejar kudanya, kemudian melompat dan mampu duduk di atas kudanya lalu memacunya dengan kencang.

Al Barra dengan gagah berani menerjang pasukan kafir yang memerangi. Hingga akhirnya Al Barra menjemput syahid.
(Kisah Al Barra dalam Buku “Para Pencari Hidayah, 64 Sahabat Teladan Utama)

Kisah singkat, nampak “biasa” saja bagi orang dewasa yang hatinya sudah terlalu penuh dengan kisah superhero fiktif, kisah kosong yang tak bermanfaat.
Kisah Al Barra ini tak lagi menggetarkan hati, tak terasa menakjubkan hingga menghujam dalam sanubari, hanya memunculkan kata takjub “wah hebat”, tak terasa bertambah keimanan. Hati ini sudah terlalu kotor. Astaghfirullah..

Sosok Sahabat Rasulullah bagi kita nampak terlalu jauh dari jangkauan kita. Orang dewasa terlanjur pesimis untuk bisa berjuang seperti Para Syuhada.

Lain halnya dengan anak-anak..
Kisah singkat sosok Al Barra ini sungguh membekas di hati anak.
Ia akan membahasnya berulang kali,
“Hebat banget Al Barra! Kuda kan larinya kencang, badan kuda tinggi. Kok bisa sih Al Barra lari kencang dan lompat tinggi gitu. Keren! Maasya Allah!”

Anak-anak masih memiliki hati yang bersih. Dengannya, atas izin Allah, anak-anak cenderung mudah kagum akan suatu hal.
Hatinya cenderung mudah menyerap ilmu.
Terlebih jika ilmu itu disampaikan dengan sepenuh hati.
Maka ilmu itu akan menghujam, menembus, mengakar dalam hatinya.

Anak-anak yang masih mudah tersentuh hatinya, kenalkanlah pada sosok nyata, para Sahabat Rasul yang kisahnya jauh lebih memukau daripada dongeng superhero fiktif. Tentunya kisah Para Sahabat kelak akan membawa manfaat bagi kehidupan anak, insya Allah.
Dari anak-anak kita pun akan banyak belajar pula pentingnya menyucikan hati..

Semoga Allah menjaga hati kita dan anak-anak kita..

Semoga Allah izinkan hati kita mudah tersentuh ilmuNya dan mampukan kita istiqomah untuk mengamalkan ilmu hingga menjemput akhir yang indah, husnul khatimah..

Aamiin Ya Rabbal ‘alamin